CLICK HERE FOR BLOGGER TEMPLATES AND MYSPACE LAYOUTS »

Sunday, December 14, 2008

AKU TAK PERDULI

Sebutlah aku manusia paling tidak rasional di dunia
Kau pikir memangnya ada cinta begitu..
Apakah bisa disebut cinta???
Lebih mirip serbuk bunga poppy
Merasuk dan menancap terlalu dalam
Tak bisa pudar dan hilang
Seperti vonis hukuman mati
Mencungkil dan merobek mikron sel jantung
Meracuni dan membunuh pelan-pelan neuron gumpalan otak
Sebutlah aku masokis
Aku tak peduli
Mencandu masa lalu
Yang hampa tiada arti baginya
Setiap detik terekam bagaikan rintik hujan bara berwarna merah darah, mencekam
Dan Tak pernah kurasa sakit yang menggila
Merindukannya sepenuh jiwa
Sebutlah aku masokis..
Aku tak peduli
Bahkan tak pernah terukir namaku dihatinya
Bahkan tak pernah memandangku sebelah mata
Mungkin tak pernah tau dia aku ada
Sebutlah aku masokis
Aku tak peduli
Semakin hatiku pecah berdarah-darah
Semakin aku menginginkannya
Semakin keriput, nekrosis dan membusuk
Terurai bersama pengandaian "bagaimana jika.."
Keberadaannya mengakar
Melilit seperti monster pemakan asa
Hidup, bertumbuh raksasa walau telah kubakar hidup-hidup
Percayalah telah kucoba untuk membencinya saja Itu jauh lebih mudah
Sebutlah aku sakit jiwa..
Aku tak peduli...
Malam kemarin tak sengaja dalam lelapku dia ada
Alam bawah sadar yang tak tahu diri membangkitkannya
Dalam cerita tak berujung
Saat terbangun mataku basah
Sesak membuncah didada
Karena penyangkalan yang merobek jiwa..
Galau, dipungkiri pun percuma
Hela nafas berat kecewa...
Kenyataannya hanya dengan memimpikannya
Diam diam....
Aku merasa bahagia

APA AKU GILA....????

Kok lidahmu menari
Berkoak-koakBahasa terangkai manis
Meluncur sempurna
Lho kucium bau bangkai
Busuk menyengat Kutau dan mereka tau
Tak setitik koma katamu benar
Amburadul!
Apa kau gila?
Nah tapi mereka tersenyumDan ikut merangkai bersamamu
Dimana hitam menjadi putih
Abu-abu menjelma kabut
Apa-apaan?
Kusikut teman sebelahku
Masih tersenyum dia berbisik"Ini namanya basa-basi pergaulan bung"
Disodorkannya sebuah bungkusan
Isinya topeng tersenyum
Dijidatnya tercap huruf merah
Terkesiap aku membacanya
Kubanting topeng itu ketanah
.......................
Mereka terdiam
Menatapku curiga
Hampir semua menganggapku gila
Lho?