CLICK HERE FOR BLOGGER TEMPLATES AND MYSPACE LAYOUTS »

Tuesday, June 9, 2009

Berbohongkah dia..?? Tamat

Tak berapa lama ada pesan balasan”Willy koma”. “Aku tak percaya, maaf”, “Kami tak bebohong, kami sudah sampai diRumah Sakit melbourne”, lalu aku membalas pesan itu kembali”aku ada di Sydney mengapa datang ke melbourne”. “Dan kalau kamu ada di Melbourne kenapa detail waktu di pesan yang kamu kirim itu sama seperti di Indonesia bukan di Melbourne” kena kamu, mangkanya jangan berbohong, ujarku dalam hati.
Tak ada pesan balasan kembali, lalu aku membalasnya lagi”maaf aku sudah tak percaya sama kamu, jangan pernah lagi menghubungi aku lagi. Dan nikmati kebohongan kamu sendiri jangan memberikan kebohongan itu kepada orang lain”.

Setelah beberapa jam kemudian ada pesan masuk kembali dari nomer telephone selularnya Willy “Willy tidak akan pernah membenci kamu walaupun kamu sungguh membencinya, karena dia begitu mencintaimu.”
Aku tak membalasnya.

Pagi harinya ketika aku hendak bersiap untuk berangkat kekampusku, sebuah pesan kuterima yang isinya “Willy sudah sadar”. Aku tak membalasnya karena aku malas aja mengikuti kebohongan yang diberikan kepadaku olehnya.

Sore harinya Willy menelephone aku, dia berkata”sayang, jangan tinggalin aku ya. Aku sayang banget ma kamu”. Aku hanya berkata”maaf batre hanphone aku low”. Akhirnya dia menutup telephonenya.
Entah mengapa dia terus mencoba menghubungi aku sedangkan aku tak lagi tertarik akan kebohongannya.
Sejak hari itu tepatnya tanggal 5 Juni dia tak lagi menggangguku, aku tak mencoba mencari tahu karena aku yakin dia hanya bersandiwara saja. Smuanya aku serahkan pada Tuhan saja apakah dia berbohong atau serius dengan semuanya yang dia katakan padaku.

Tiga hari kemudian ada seorang gadis mengirimkan sebuah email kepadaku untuk berkenalan katanya. Mencurigakan memang tapi aku tak langsung menerimanya, setelah 2 hari kemudian aku baru membalas email tersebut karena gadis tersebut mengirimkan email yang kedua kepadaku.
“hi, maaf aku baru membalas email kamu, salam kenal juga ya. Tapi maaf aku tak bisa membuka email setiap hari. Kamu bisa sms aku di no +614....terimakasih” kataku.
Sore harinya ada sebuah pesan sms masuk ke telephone selularku. Ya gadis tersebut mengirimkan pesan melalui telephone selularku itu.

Sungguh terkejut ketika kumembaca email2 yang berikutnya dari si gadis tersebut.
Gadis itu bercerita tentang Willy, pria yang aku ga ngerti knpa dia berbohoong padaku tentang semuanya, tentang siapa dirinya sebenarnya.
Setelah kita berkenalan semakin hari semakin kenal siapa gadis tersebut, ya walaupun aku belum pernah bertemu dengannya.
Hati nurani aku berkata dia bisa dipercaya.
Ternyata benar Willy adalah penipu, karena menurut sigadis ini dia sudah mengenal yang bernama Willy sekitar 4 tahun yang lalu.

“Willy itu cewek, dan namanya bukan Willy seperti yang dia kepadamu” ujar gadis tersebut. Tak terkejut aku sudah menduganya sejak pertama kenalan. Ya semakin hari semakin aku tahu juga siapa Willy.
Akhirnya aku berkata pada Willy/Sita agar berhenti berbohong padaku karena aku tak suka.
Akhirnya dia pergi juga sampai kisah ini selesai aku tuliskan dia tak lagi menggangguku.

Buat para pembaca, berhati2lah karena pada jaman sekarang manusia entah pria atau wanitanya akan melakukan apa saja agar mereka mendapatkan apa yang mereka kehendaki.

Akhirnya tamat juga cerita ini....
Sampai bertemu lagi dengan kisah2 hidupku yang lain.
Tuhan selalu menyertai kalian slalu dimanapun kalian berada....

Berbohongkah dia..?? Bagian 3

nieh lanjutannya lagi

“Terimakasih ya cinta karena kamu sudah mau menerimaku apa adanya” katanya kepadaku.

Aku bertanya tentang alamat rumahnya kepadanya dengan alasan agar mamaku bisa berkunjung kerumahnya dan bertemu dengan orangtuanya.
Dia memberikan alamat rumahnya serta nomer telephone rumahnya kepadaku.

2 minggu setelah itu aku memberikan alamat rumahnya Willy kepada salah seorang temanku yang kebetulan tahu benar daerah yang Willy kasih. Setelah satu hari temanku itu memberikan kabar kepadaku tentang alamat rumah yang Willy kasih, tapi ternyata itu bukan rumahnya. Karena tak ada seorangpun yang mengenal nama Willy bahkan tetangganya sekalipun.

Minggu ketiga setelah dia membicarakan keadaan jari2 tangannya, ada sms yang mengatakan kalau Willy mengetahui bahwa papanya terkena Leukimia akut dan Willy agak berubah, mudah tersinggung dan mudah mengambek, aku tak perduli karena aku tahu itu hanya bagian sandiwaranya saja. Dan... ya itu terbukti karena setelah beberapa jam kemudia dia menelephoneku dan berkata”sayang.. aku terkena leukimia akut dan usiaku hanya setahun lagi”. Lalu aku berkata padanya”kamu kena Leukimia akut??!! Bukannya papa yang sakit” kataku. Gugup dan berhati2 karena aku takut mengetahui kebohongannya dia mengalihkan pembicaraan kami”sayang apa kamu akan meninggalkan aku setelah mengetahui aku saperti ini sakit dan tak beumur panjang serta cacat??”katanya kepadaku. “Hanya jika kamu berbohong padaku dan Tuhan memintaku” itu kataku.

“Aku akan kesana menemuimu dan akan menikah denganmu cintaku” itu katanya. “ok aku tunggu jika memang kamu benar2 datang menemuiku”kataku.

Tiba hari yang ditentukan ketika dia bilang akan menemuiku akhir bulan ini. Tak ada kabar mengenai dirinya..
Semua seperti dugaanku, pasti dia berbohong, aku mengirimkan sebuah pesan di telephone selularnya”Jika kamu mau berbohong hendaklah menyusunnya dengan serapih2nya”.
bersambung sampai habis hari ini tanggal 9 Juni 2009