CLICK HERE FOR BLOGGER TEMPLATES AND MYSPACE LAYOUTS »

Thursday, August 27, 2009

FAMILY

Saya menabrak seorang yang tidak dikenal ketika ia
lewat. "Oh, maafkan saya" adalah reaksi saya. Ia berkata,
"Maafkan saya juga; Saya tidak melihat Anda."

Orang tidak dikenal itu, juga saya, berlaku sangat
sopan. Akhirnya kami
berpisah dan mengucapkan selamat tinggal.

Namun cerita lainnya terjadi di rumah, lihat
bagaimana kita memperlakukan
orang-orang yang kita kasihi, tua dan muda.

Pada hari itu juga, saat saya tengah memasak makan malam,
anak lelaki saya berdiri diam-diam di samping saya.
Ketika saya berbalik, hampir saja saya membuatnya jatuh.
"Minggir," kata saya dengan marah. Ia pergi, hati kecilnya hancur.
Saya tidak menyadari betapa kasarnya
kata-kata saya kepadanya.

Ketika saya berbaring di tempat tidur,
dengan halus Tuhan berbicara padaku,
"Sewaktu kamu berurusan dengan orang yang tidak kau
kenal, etika kesopanan kamu gunakan,
tetapi anak-anak yang engkau kasihi,
sepertinya engkau perlakukan dengan sewenang-wenang.
Coba lihat ke lantai dapur, engkau akan menemukan beberapa
kuntum bunga dekat pintu."

"Bunga-bunga tersebut telah dipetik sendiri oleh anakmu;
merah muda,kuning dan biru.
Anakmu berdiri tanpa suara supaya tidak
menggagalkan kejutan yang akan ia buat bagimu,
dan kamu bahkan tidak melihat matanya yang basah saat itu."

Seketika aku merasa malu, dan sekarang air mataku mulai menetes.
Saya pelan-pelan pergi ke kamar anakku dan berlutut di
dekat tempat tidurnya,

"Bangun, nak, bangun," kataku.

"Apakah bunga-bunga ini engkau petik untukku?"

Ia tersenyum, "Aku menemukannya jatuh dari pohon. "


"Aku mengambil bunga-bunga ini karena mereka cantik
seperti Ibu. Aku tahu Ibu akan menyukainya,
terutama yang berwarna biru."


Aku berkata, "Anakku, Ibu sangat menyesal karena
telah kasar padamu Ibu seharusnya tidak membentakmu seperti tadi."

Si kecilku berkata, "Oh, Ibu, tidak apa-apa. Aku
tetap mencintaimu."

Aku pun membalas, "Anakku, aku mencintaimu juga, dan
aku benar-benar menyukai bunga-bunga ini, apalagi yang biru."

Apakah anda menyadari bahwa jika kita mati besok,
perusahaan di mana kita bekerja sekarang bisa saja
dengan mudahnya mencari pengganti kita dalam hitungan hari?
Tetapi keluarga yang kita tinggalkan akan merasakan kehilangan selama sisa hidup mereka.

Mari kita renungkan, kita melibatkan diri lebih
dalam kepada pekerjaan kita ketimbang keluarga kita sendiri,
suatu investasi yang tentunya kurang bijaksana, bukan?

Jadi apakah anda telah memahami apa tujuan cerita di atas?
Apakah anda tahu apa arti kata KELUARGA?

Dalam bahasa Inggris, KELUARGA = FAMILY.

FAMILY = (F)ATHER (A)ND (M)OTHER, (I), (L)OVE, (Y)OU

1 comment:

Agenda ibu rumah tangga said...

nice and inspiring story! bermakna sekali yah akronim FAMILY, saya tertegur juga dgn kisah ini, sangat mengena di hati...
saya kalo nerima telepon dari orangtua murid les sopan...sekali, tapi kalo yg nelpon suami, nada suara saya cuek...
jadi malu ya, memperlakukan keluarga sendiri kok begini...
thanks untuk tulisannya!